Tips Avuan: Public Speaking Introvert

Halo Kembali lagi di Blog Avuan. Kali ini anda berada di segmen Tips, spesifiknya kali ini kita membahas Tips Public speaking untuk orang Introvert. Baik kita mulai dari memecah stigma umum soal introvert. Pada dasarnya Introvert itu adalah tentang kecenderungan seseorang untuk mengisi energinya dalam kesendirian atau situasi tidak ramai. Artinya Introvert bukan orang yang anti sosial dan tidak bisa bicara sama sekali. Mereka memang cenderung suka ketenangan, tidak mudah membuka pintu interaksi bagi orang baru/asing dan tidak teralu suka menjadi pusat perhatian. Jadi Introvert tetap bisa untuk public speaking, menjadi pemimpin, bergaul di keramaian hanya saja durasinya cenderung tidak lebih lama dari pada orang ekstrovert. Lalu yang tak kalah penting adalah mindset soal teori kepribadian. Cobalah untuk tidak teralu terpaku dengan hasil tes kepribadian. Barang kali kita teralu termakan atas labelisasi psikologi yang melekat pada diri kita. Percayalahnya bahwa manusia itu fleksibel dan dinamis. 

Seiring berjalanya waktu, bertambahnya pengalaman, meluasnya relasi sosial dan bertambah usia manusia terbuka untuk menjadi pribadi yang baru. Sebagai contoh saat kecil saya adalah orang yang suka interaksi, suka menjadi pusat perhatian dan suka sekali berbicara Panjang lebar. Namun bagaimana dengan saya yang sekarang? Berbeda 180 derajat. Saya yang sekarang bisa bicara Panjang lebar namun temanya harus spesifik dan urgensinya jelas. Saya tidak suka bicara hal yang tidak bermanfaat dan lebih suka memulai diskusi dengan topik-topik yang bisa membuat kehangatan dan jalinan relasi membaik. Saya menjauhi topik topik ghibah walaupun mungkin itu bisa meningkatkan keseruan perbincangan. Kembali ke Dinamika kepribadian manusia, pada intinya manusia itu dinamis dan kita harus optimis kalau kita bisa berubah ke arah yang lebih baik. Termasuk dalam konteks ini adalah memiliki mindset positif soal public speaking.

Diakui atau tidak Mindset berperan penting terhadap manusia memandang sesuatu. Pengaruhnya adalah pada seberapa jauh manusia mau memperjuangkan tujuanya. Nah, kita akan kesulitan untuk berkembang jika sudah punya mindset negatif soal public speaking, Fixed mindset dan teralu melabeli diri sendiri. Setelah fokus membenahi soal mindset. Kita masuk ke tips Kedua yaitu aspek cara atau metode. Kalau ini boleh berbeda pendapat dan setiap orang punya kecocokanya masing-masing. Kalau berdasarkan pengalaman saya yang dulunya sangat pemalu dalam bicara depan umum, cobalah mulai dari berbicara dengan apa yang kita kuasai terlebih dahulu. Salah satu penyebab kita tidak percaya diri adalah kita merasa tidak mampu atau tidak layak dan bahkan tidak tahu mau bicara apa. Nah, dengan memulai dengan topik yang kita kuasai kita akan memiliki kepercayaan diri yang lebih. 

Sekalipun dalam tekanan gugup karena minimnya jam terbang dalam public speaking, respon alami kita akan lebih baik karena kita benar benar tahu topik itu. Itulah sebabnya disekolah kadang di pelajaran Bahasa Indonesia kita diberikan tugas untuk bicara depan kelas soal hobi atau pengalaman hidup karena guru tau cara efektif memantik orang bicara adalah dengan apa yang relate dengan diri pembicara. Topiknya bebas bisa berupa personal, fenomena terkini atau bidang yang dikuasai. Tentu harus disesuaikan jika anda Public speaking dalam forum formal atau khusus yang mengharuskan bicara topik tertentu. Anda harus riset soal topik tersebut untuk memperkaya pemahaman agar semakin banyak bahan pembicaraan. Apabila anda sudah memiliki topik anda siap untuk melangkah ke tips selanjutnya.

Tips ketiga yaitu tingkatkan kualitas Public speaking dengan Rumus DIGMAV (Diksi, Intonasi, Gestur, Mimik, Artikulasi dan Volume). Definisi sederhananya yaitu Diksi adalah pemilihan kata, Intonasi adalah tinggi rendahnya penekanan dalam berbicara, Gestur adalah Gerakan tubuh, Mimik adalah ekspresi wajah, Artikulasi adalah kejelasan pelafalan saat berbicara dan volume adalah tinggi rendahnya suara dalam bicara. Melalui 6 Variabel dasar ini Anda bisa meningkatkan kualitas public speaking. Cobalah untuk tampil didepan teman, keluarga atau kenalan terdekat yang mampu membuat kamu percaya diri untuk bicara namun juga secara jujur mau memberikan penilaian. Mengapa harus jujur? Sebab jika tidak jujur anda tidak akan bisa berkembang dan tidak tahu aspek mana yang harus diperbaiki. Enam Variabel itu adalah tolak ukur segi Teknik. Ada 2 variabel yang tidak kalah penting yaitu Efektivitas dan Estetika. Efektivitas adalah seberapa mengerti pendengar dengan apa yang anda bicarakan. 

Apabila mereka tidak paham dengan yang anda bicarakan, bisa jadi itu indikasi kalau ada yang harus diperbaiki dari public speaking kita. Lalu Estetika walaupun sifatnya sangat subjektif namun bisa dijadikan referensi apakah menurut dia public speaking kita sudah bagus atau belum. Jika sudah maka cobalah orang lain sampai mencapai jumlah paling tidak 5-10 untuk sampel. Mengapa 5-10 ya itu adalah angka subjektif saya untuk menghindari bias dan menciptakan keragaman sampel. Diharapkan dengan jumlah sekian, kualitas data yang didapatkan bicara lebih representatif dengan realitas yang ada yaitu kemampuan public speaking anda. Sebenarnya bisa anda merekam sendiri dengan HP atau Kamera namun kekurangan metode ini subjektivitas tinggi dan tidak mendapatkan sensasi “public” karena sejatinya kalau tidak ada yang mendengar tidak bisa disebut public speaking, karena tidak “public”.

Keempat, sekaligus menjadi yang terakhir yaitu Jenis Public speaking. Tentukan dulu anda mau public speaking dengan jenis apa? Apakah menjadi seorang Moderator? Host Live streaming? Menjadi MC dan pembicaraan? Pembaca acara berita live dan bahkan stand up komedian. Setiap jenis public speaking punya aturan, pembawaan dan tujuanya sendiri. Tidak bisa dipukul rata dan tiap public speaker sendiri belum tentu bisa handal dalam semua bidang sekaligus. Sebagai contoh apakah bisa Merry riana sehebat Raditya Dika dalam public speaking jenis stand up? Atau sebaliknya apakah Mario Teguh bisa sehebat Choky Sitohang dalam membawakan acara di televisi? Silahkan dijawab sendiri namun dari penilaian saya tetap ada bedanya walaupun mereka mungkin bisa adaptasi dan bertahap belajar. Bergurulah pada orang yang bidang public speakingnya sesuai dengan anda. Bisa dengan ikut organisasi, magang atau bahkan ikut kelas public speaking. Intinya terjun sedalam mungkin dan terlibat dalam jenis public speaking yang anda inginkan. 

Tidak peduli seberapa introvert anda, jika sering dilatih mendapatkan jam terbang dengan sendirinya kemampuan anda akan meningkat percayalah. Contoh saya Bisa dalam public speaking Moderator, MC, Pembicara dan Guru/Pengajar. Untuk public speaking seperti host live streaming masih dalam tahap belajar dan jenis public speaking lainya yang menjadi bagian dari projeksi pengembangan diri kedepanya. Anda juga bisa mengikuti kelas public speaking saya Semisal merasa satu jenis dan memang butuh public speaking itu Semisal untuk presentasi lomba, tugas kelas, ujian sidang dan lainya. Tips ini juga bisa bekerja untuk orang Ekstrovert dan bahkan ambivert tanggal menyesuaikan dengan kecocokan dan kebutuhan diri.

Pada intinya berkembang adalah pilihan, anda mau diam saja dan meratapi label introvert anda atau mencoba melawan zona nyaman dan insecure lalu terus maju dalam mengembangkan diri? Ya semuanya ada ditangan anda ^_^  

error: Content is protected !!